You need to enable javaScript to run this app.

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan penting dalam kalender islam. Di bulan ini, sebagian umat Muslim menunaikan ibadah haji di Mekkah untuk memenuhi panggilan Allah ke Baitullah. Selain itu, bulan Dzulhijjah juga bertepatan dengan peringatan hari raya kurban atau Iduladha.

Sebagai salah satu bulan yang penuh rahmat, terdapat anjuran untuk memperbanyak amalan ibadah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mulai dari amalan sedekah, sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, hingga berzikir. Bukan hanya itu, umat Muslim juga dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa sunnah tarwiyah dan arafah.

Kedua jenis puasa sunnah ini sama-sama dilaksanakan di bulan Dzulhijjah. Meskipun begitu, tak sedikit orang yang belum memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan puasa tarwiyah dan puasa arafah, serta hal yang membedakan di antara keduanya.

Untuk itu, penting bagi setiap umat Muslim memahami perbedaan puasa tarwiyah dan arafah. Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa menunaikan ibadah dengan baik sesuai anjuran yang telah diperintahkan. Mengutip dari NU Online, berikut kami rangkum perbedaan puasa tarwiyah dan arafah serta keutamaannya, bisa Anda simak.

Puasa Tarwiyah dan Arafah

Makna Hari Tarwiyah dan Arafah

Sebelum mengetahui perbedaan puasa tarwiyah dan arafah, perlu dipahami terlebih dahulu makna dari dua hari istimewa di bulan Dzulhijjah ini. Hari tarwiyah adalah hari yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, sedangkan tanggal 9 Dzulhijjah disebut dengan hari arafah.

Selain sebagai puncak ibadah haji, dua hari ini merupakan hari yang bersejarah dan istimewa. Di mana semua umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji berkumpul di tanah suci Makkah. Pada dua hari tersebut, semua jemaah haji melebur menjadi satu, menjadi sama dan hilang semua perbedaan yang ada di dunia.

Pada dua hari tersebut, umat Muslim yang menunaikan ibadah haji juga merenung dan memperbanyak amalan dengan harapan dapat menghapus segala kemusyrikan dan kesombongan. Ini dikaitkan dengan hari tarwiyah di mana hari ke delapan Dzulhijjah ini memang memiliki makna berpikir dan merenung. Hari tarwiyah juga menjadi momentum bagi umat Muslim untuk mempersiapkan bekal menuju ibadah haji.

Sementara hari arafah, kata arafah diambil dari kata I’tiraf yang berarti pengetahuan. Di mana pada hari ini, umat Muslim mengetahui dan membenarkan Allah sebagai Al Haqq, yaitu satu-satunya Tuhan yang harus disembah dan merupakan Dzat Yang Maha Agung. Sebagian ulama lain, berpendapat bahwa hari arafah diambil dari kata arafa yang bermakna baru yang harum. Di mana orang-orang yang berhaji, adalah orang yang bertaubat kepada Allah dan mensucikan diri dari perbuatan dosa.

Umat Muslim yang berkumpul di kedua hari tersebut menjadi salah satu cara untuk meningkatkan iman dan ketaatan kepada Allah. Kemudian, puncaknya pada tanggal 10 Dzulhijjah, para jemaah haji bersama-sama melaksanakan ibadah haji.

Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Setelah mengetahui makna umum, berikutnya akan dijelaskan perbedaan puasa tarwiyah dan arafah. Karena sama-sama termasuk puasa sunah yang dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, perbedaan puasa tarwiyah dan arafah ini terletak pada waktu pelaksanaannya.

Seperti disebutkan sebelumnya, puasa tarwiyah dilakukan bertepatan dengan hari tarwiyah yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah. Satu hari setelahnya, umat Muslim bisa menunaikan puasa sunah di hari arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Sedangkan tata cara pelaksanaannya, antara puasa tarwiyah dan puasa arafah sama seperti pelaksanaan puasa wajib. Di mana umat Muslim mulai berpuasa menahan lapar, dahaga, dan nafsu mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Selama rentang waktu tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk menghindari berbagai hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa, bahkan hal-hal kecil sekalipun.

Meskipun begitu, terdapat perbedaan lafal niat puasa tarwiyah dan arafah yang perlu Anda perhatikan, yaitu sebagai berikut:

Niat puasa Dzulhijjah tanggl 8 (tarwiyah)

  • Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
  • Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”

Niat puasa Dzulhijjah tanggal 9 (Arafah)

  • Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
  • Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
  • Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

    Terakhir, perbedaan puasa tarwiyah dan arafah terletak pada keutamaannya. Disebutkan bahwa keutamaan puasa hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang telah lepas dan tahun yang akan datang. Sementara keutamaan puasa tarwiyah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, hanya menghapus doa satu tahun.

  • Namun, hadist yang menerangkan keutamaan puasa tarwiyah dan arafah tersebut dinilai kurang menunjukkan bukti riwayat yang kuat. Meskipun begitu, para ulama tetap memperbolehkan umat Muslim untuk memercayai hadist tersebut, selama tidak bermasalah dengan akidah dan hukum, serta tetap berdampak baik bagi siapa saja yang melakukan.

    Lagi pula, umat Muslim memang dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mulai dari amalan sedekah, sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, hingga berzikir.

    Umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Dzulhijjah, di antaranya termasuk puasa di hari tarwiyah dan hari arafah. Amalan ini dapat memberikan kesempatan bagi seluruh umat muslim untuk mendapatkan pengampunan dosa dari Allah serta meningkatkan derajat keimanan yang lebih tinggi.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Budhi Triastuti Maelani, S.E

- Kepala Madrasah -

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur ke hadlirat Alloh Swt yang telah melimpahkan nikmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua,…

Berlangganan
Banner