You need to enable javaScript to run this app.

Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023

Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023

Sejarah Sumpah Pemuda Dan Makna Di Dalamnya

Tanggal 28 Oktober adalah hari bersejarah bagi masyarakat Indonesia. Kita memperingatinya sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari di mana para pemuda berikrar untuk bersatu dalam satu bangsa, tanah air, dan bahasa yang sama.

Sumpah Pemuda dicetuskan dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun sebelum itu, para pemuda sudah terlebih dahulu mengupayakan persatuan melalui Kerapatan Besar Pemuda (Kongres Pemuda I) yang dilaksanakan pada 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia.

Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 MI Asshomadiyah

Tujuan diselenggarakannya Kongres Pemuda I adalah untuk menyamakan persepsi antar berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia sehingga terwujud dasar pokok lahirnya persatuan Indonesia yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia (Abdul Rahman, et al., 2008).

Namun, Kongres Pemuda I tidak membuahkan hasil setelah Ketua Kongres, Muhammad Tabrani, tidak sepakat dengan Mohammad Yamin terkait penggunaan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Menurutnya, kalau tanah air dan bangsa bernama Indonesia, maka bahasa juga harus disebut bahasa Indonesia. Meski demikian, Kongres Pemuda I sudah menunjukkan adanya pemahaman satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

Setelah Kongres Pemuda I selesai, beberapa pertemuan diadakan untuk membahas lebih lanjut terkait tindak lanjut dari Kongres Pemuda I. Setelah dua tahun, para pemuda yang dimotori PPPI (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia) mengadakan beberapa rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa organisasi pemuda. Dari rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Kongres Pemuda II akan dilaksanakan pada Oktober 1928 dengan susunan panitia sebagai berikut:

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : R.C.L. Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon)

Pembantu V : Mohamad Rocjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang terbagi dalam tiga kali rapat yang masing-masing rapat dilaksanakan di gedung yang berbeda.

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat.

Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Anak-anak harus dididik untuk memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air. Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.

Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka. Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.

Adapun ikrar Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

Pertama

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Kedua

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Ketiga

Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

 

 Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-95 Tahun 2023

Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-95 Tahun 2023 oleh Kemenpora, tahun ini HSP mengusung tema 'Bersama Majukan Indonesia'. Terdapat tiga makna yang terkandung dalam tema ini yaitu:
1. Membangun semangat kolaborasi dari semua elemen Bangsa dalam memajukan Indonesia.
2. Memantapkan kerja bersama dalam satu orkestrasi gerak langkah melalui rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 95 Tahun 2023 sehingga tercipta pemuda maju.
3. Meraih Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) melalui kerjasama lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Budhi Triastuti Maelani, S.E

- Kepala Madrasah -

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur ke hadlirat Alloh Swt yang telah melimpahkan nikmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua,…

Berlangganan
Banner