You need to enable javaScript to run this app.

Isra Miraj 1446 H / 2025 M

Isra Miraj 1446 H / 2025 M

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam Islam yang diperingati setiap tahunnya. Peristiwa Isra Miraj sendiri merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ke langit tertinggi bertemu Allah SWT dan mendapatkan wahyu perintah sholat.
Mengutip Kitab Dardir Bainama (Qisah Isra Mi'raj) oleh Syaikh Najmuddin Al-Ghaiti, peristiwa Isra Miraj bertepatan dengan tanggal 27 Rajab tahun ke-11 kenabian. Setelah kalender Hijriah ditetapkan, tahun peringatan Isra Miraj mulai dihitung berdasarkan kalender tersebut.

Isra Miraj 2025 Berapa Hijriah?

Mengacu pada konversi kalender Hijriah ke Masehi yang disusun oleh Kementerian Agama RI, 27 Januari tahun ini bertepatan dengan 27 Rajab atau Hari Isra Miraj. Lantas muncul pertanyaan Isra Miraj 2025 berapa hijriah? Untuk menentukan tahun Hijriah-nya, maka dapat dilihat berdasarkan konversi kalender Masehi ke Hijriah tersebut.

Dari kalender konversi tersebut juga diketahui bahwa Januari 2025 masih berada 1446 H. Pergantian Tahun Baru Hijriah akan terjadi pada bulan Muharram yang jatuh pada bulan Juni 2025.

Sejarah Singkat Isra Miraj

Kembali menyadur dari Kitab Dardir Bainama (Qisah Isra Mi'raj), Isra Miraj bermula ketika Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat di samping Hijir Ismail namun tiba-tiba atap rumahnya tersingkap. Setelahnya, masuk Malaikat Jibril membelah dada Nabi SAW untuk menyucikan hati dan batinnya.

Selanjutnya, Nabi SAW disediakan hewan buraq sebagai kendaraan karena hendak melakukan perjalanan. Nabi SAW pun naik ke atasnya kemudian berangkat didampingi malaikat Jibril di sebelah kanan dan Mikail di sebelah kiri.

Selama perjalanan, Rasulullah SAW singgah di beberapa tempat untuk melaksanakan shalat sunnah. Tempat berhentinya Nabi SAW untuk shalat sunnah itu di antaranya Madinah tempat hijrahnya kelak, pohon tempat Nabi Musa AS berteduh ketika dikejar Fir'aun, bukit Tursina, dan tempat kelahiran Nabi Isa di Betlehem.

Setiap selesai melaksanakan shalat sunnah, ketiganya kemudian melanjutkan perjalanan. Di tengah-tengah perjalanan, Nabi SAW melihat sejumlah peristiwa yang mengajarkan tentang pelajaran kehidupan.

Tidak lama kemudian, Rasulullah sampai di Baitul Maqdis di Palestina lalu masuk ke Masjidil Aqsha untuk mengerjakan sholat dua rakaat. Sholat ini dikerjakan berjemaah bersama malaikat dan para nabi serta rasul dengan Nabi Muhammad sebagai imam.

Setelah itu, Nabi SAW disediakan tangga terbuat dari perak dan emas yang berasal dari Surga Firdaus. Rasulullah pun naik bersama Jibril melalui tangga itu dan sampai di beberapa pintu langit dunia yang disebut Babul Hafadhah.

Isra Miraj 1446 H / 2025 M

Keduanya kemudian masuk ke pintu pertama dan bertemu Nabi Adam AS. Dia juga melihat di sebelah kirinya adalah neraka, sementara sisi kanannya terdapat surga.

Nabi SAW melanjutkan perjalanan dengan memasuki pintu kedua lalu bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Rasulullah SAW selanjutnya menuju pintu langit ketiga dan bertemu Nabi Yusuf AS ditemani sebagian umatnya.

Mereka selanjutnya naik lagi ke langit keempat dan bertemu Nabi Idris. Perjalanan kembali dilanjutkan sampai ke pintu kelima yang mempertemukan mereka dengan Nabi Harun AS.

Sampai pada langit keenam, Nabi SAW dan Jibril bertemu dengan Nabi Musa AS. Setelah itu, Nabi SAW naik ke langit ketujuh lalu bertemu Nabi Ibrahim AS.

Nabi Muhammad kemudian dibawa naik menuju Sidratul Muntaha untuk dihadapkan kepada Allah SWT kemudian dia bersujud. Di sana Allah SWT memberikan perintah kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan sholat lima puluh waktu.

Setelahnya, Nabi Muhammad pun turun dari Sidratul Muntaha dan bertemu dengan Nabi Musa AS. Dia menceritakan kewajiban sholat 50 waktu yang diperintahkan Allah SWT kemudian Nabi Musa AS meminta agar perintah itu dikurangi.

Nabi SAW pun bertemu kembali menghadap Allah SWT untuk meminta keringanan. Allah SWT pun memberikan keringanan dengan mengurangi lima.

Namun, Nabi Musa masih meminta Rasulullah untuk kembali menghadap Allah SWT agar perintah itu diringankan karena umat Nabi Muhammad SAW masih belum mampu mengerjakannya. Sampai pada akhirnya, Rasulullah bolak-balik berkali-kali hingga perintah sholat turun menjadi lima waktu.

Setelahnya, Rasulullah pun ikhlas dan ridha dengan perintah sholat lima waktu tersebut. Dengan diterimanya wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW turun kembali ke Bumi untuk menyampaikan perintah sholat.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Budhi Triastuti Maelani, S.E

- Kepala Madrasah -

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur ke hadlirat Alloh Swt yang telah melimpahkan nikmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua,…

Berlangganan
Banner